Apresiasi dan Depresiasi Nilai Kurs

Apresiasi adalah meningkatnya nilai sebuat mata uang yang diukur terhadap berapa banyak mata uang asing yang dapat dibeli oleh mata uang tersebut. Sedangkan depresiasi adalah kebalikan dari apresiasi, yaitu menurunnya nilai sebuat mata uang yang diukur terhadap berapa banyak mata uang asing yang dapat dibeli oleh mata uang tersebut. Ketika sebuah mata uang mengalami apresiasi, maka mata uang tersebut disebut menguat, sedangkan jika terjadi depresiasi maka artinya mata uang tersebut melemah. Ahli ekonomi menilai naik turunnya nilai mata uang berdasarkan Exchange Rate Index dengan mempertimbangkan individual exchange rate. Jika terjadi depresiasi artinya produk domestik menjadi lebih murah dibandingkan produk asing.

Floating Exchange Rate System

Floating Exchange Rate System

Permintaan digerakkan oleh impor atau transaksi2 yang akan menyebabkan capital out flow. Jika impor bertambah maka D$ bergeser ke kanan, dan kurs  rupiah mengalami depresiasi, bila impor berkurang D$ bergeser ke kiri dan kurs rupiah mengalami apresiasi.

Penawaran digerakkan oleh ekspor atau transaksi2 yang akan menyebabkan capital in flow. Jika ekspor bertambah maka S$ bergeser ke kanan, dan kurs  rupiah mengalami apresiasi, bila ekspor berkurang D$ bergeser ke kiri dan kurs rupiah mengalami depresiasi.

Dirty Floating Exchange

Dirty Floating Exchange

Instabilitas Politik dan Capital Flight

Capital flight adalah pemindahan asset secara besar-besaran dan tiba-tiba dari sebuah negara ke negara  lain. Hal ini rentan terjadi pada negara-nergara berkembang karen adanya suatu kebijakan politik atau politik yang tidak stabil sehingga investor asing memilih untuk memindahkan assetnya ke negara lain.

Studi Kasus : Capital Flight Mexico

Pada tahun 1994, ketidakstabilan politik di Meksiko menyebabkan para investor memutuskan untuk memindahkan assetnya ke negara yang lebih stabil seperti Amerika Serikat. Para investor menjual asetnya di Meksiko dan menggunakan hasilnya untuk membeli asset di Amerika. Tindakan ini meningkatkan net capital outflow Meksiko dan meningkatakan demand terhadap loanable funds yang aan digunaka untuk membeli asset di luar Meksiko.

Kurva demand terhadap loanable funds meningkat dari D1 ke D2, menyebabkan real interest rate meningkat dari r1 ke r2. Karena net capital outflow lebih tinggi dari interest rate maka kuravanya bergeser dari NCO1 ke NCO2. Peningkatan NCO meningkatkan suplai peso di pasar pertukaran mata uang asing dari S1 ke S2. Peningkatan suplai ini menyebabkan nilai peso mengalami depresiasi dari E1 ke E2. Jadi, capital flight yang terjadi di Meksiko menyebabkan meningkatnya interest rate di Meksiko dan penurunan nilai peso di pasar pertukaran mata uang asing.

Perubahan harga yang terjadi karen capital flight ini berdampak pada makroekonomi. Depresiasi mata uang menyebabkan ekspor menjadi lebih murah dan impor menjadi lebih mahal, menyebabkan trade balance menjadi surplus. PEningkatan interest rate menurunkan investasi domestik, memperlambat akumulasi modal dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Capital flight juga berdampak ada negara lain. Pada kasus ini, ekonomi di Amerika mendapatkan dampak yang berkebalikan dengan Meksiko.

khairanisyafril

I am a student of MBTI 2017 in Telkom University.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *